Rabu, 06 Februari 2013

~ENTAH~

  1. ___ENTAH___

    Malam dengan deras hujan mengguyur bumiku
    Ladang hatiku kerontang tak basah
    Kukepal bongkahan tanah yang makin berdebu
    Tercampak kembali kerimbun ilalang
    Entah,,!!
    Marahku pada siapa
    Pada hujan?
    Pada malam?
    Pada hatiku?
    Terdiam dalam resah yang kini tak berkesudahan
    Tarikan nafas tak lagi beraturan
    Marahku pada Entah!!
    Apa aku harus berpulang?
    Pada kesunyian dilembah hati yang lupa kujenguk lagi
    Ataukah diam membatu berteman nyanyian jurang yang menggemakan kisah
    Entah!!

Minggu, 03 Februari 2013

SELINGKUH

pikiran berlainan kelamin itu hambar
berangkai rasa takjub mudah memudar
dari balik kutang dan celana dalam
terarsir buram
terbentuk kelam
mengusik tubuhtubuh perempuan logika
tepatnya kita pecundang biologis
adalah telanjang sekedar strategis
penanda pengubah kecemasan yang miris
rasa dari balik kutang dan celana dalam
terarsir buram
terbentuk kelam
dalam bacin serapah tentang harapan
gaun tipis malam habis dikupas
terburai lepas
menjadi tersangka penafsiran moral
begitu tak layak dikenang sakral
bahwa kelamin penyebab perselingkuhan

GILA MENGGELIAT

begitulah tubuh genapi malam dalam persekutuan:
denting sunyi yang menghempas desah
kerjap mata yang mengemas degup
rekam telinga yang meremas gairah
rekat bibir yang memulas bahasa
gelitik jemari yang meremas jail
begitula tubuh menata gulita dengan hasrat :
sunyi yang mengutuk derik kelamin
mata yang tersangkut puting dada
telinga yang merenggut bilik perawan
bibir yang bergelanyut baitbait puisi
jemari yang menunjuk liar sekujur
begitulah kita menggenapi malam dengan persetubuhan.
dengan menyusun kabut melipatnya dalam sepotong malam.
aku gila dan kau tergilagila ketika tubuh sepi kita menggila geliat dalam jamban malam.

RUH MALAM

AAAh!
meringislah kau bulan
sumbingkan senyuman
hangatkan rasa yang dingin

kangkangi jagat malam
buka tabir kebisuan kalam
beri pesan ada getar menanti

jangan tunggu kata nanti
bila malam kini tlah hadir
kebinalan jalang malam menanti


TELAH DATANGKAH KAU TUAN??

Telah datangkah kau tuan?
Menagih janji
Ketika malam tiba
Menggulung nadiku
Hitam dan dingin

Tidak iba kah tuan?
Lihatlah...lihatlah aku
Lihatlah aku yang merindu
Aku yang terbujur
Dan aku yang merugi

Sabtu, 02 Februari 2013

DIMANA KAU YANG DULU

  1. DIPUNCAK MALAM ( Dimana Dirimu Yang Dulu )

    terbentang malam
    ku berada dipuncak kesendirian
    tak lepas membayang ilusui siang
    hanya senggal senggal nafas terbimbang
    bekap ambigu bisu tanpa bersuara
    berteman Abjad Tak Beraturan yang kutata
    Asa dimana letak adil ku bertanya
    Cinta hilang bersama mentari yang bersembunyi diufuk barat

    keras membatu tetetes tak berbekas belas kasih
    lontar lontar tepena aksara
    dan jejak itu ada walau dimalam buta
    dakilah tebing
    dan temukan aku diatas menanti mu
    kelu lidah serak serak enggan berteriak lagi
    syait pun mati tiada arti lagi

    penggal ...terpenggal diingat awal
    saat rasa manis kita kenyam bersama
    dawai hati saling melilit mesra hingga dipuncak asmara
    dimana engkau yang dulu ?
    yang memainkan melody lagu rindu malam
    dengan bisik lirih manja sediakan pangkuan kepala untuk ku
    hingga tak ada kata yang biasa aku ungkap
    hanya dengus dengus nafas
    dan amblas ku terbuai melayang diawang nirmawana dunia

    tapi kini....
    puncak itu tiada berarti
    dan tundukku disini batu mengeras
    sekeras hati tanpa rasa Mencinta lagi.....
    dimana tanganmu yang katanya akan membelai rambutku
    dalam pangkuanmu

SAYAP MALAIKAT

Sayap Malaikat

Engkau mengangkatku dalam kepak sayap malaikat
serupa bayi; tubuh lilin-tubuh telanjang
dan terlukis ilalang di tepian pori pori kulitku.

Hangat dalam peluk lambungmu yang halus
mulutku garing memerih dikibas angin kering
engkau terus mengangkatku di sunyi paling tinggi.

Kekasih, sayap malaikat di bola matamu
mengapungkan luka luka
Ssst, janganlah ucapkan sudah!!