- ___ENTAH___
Malam dengan deras hujan mengguyur bumiku
Ladang hatiku kerontang tak basah
Kukepal bongkahan tanah yang makin berdebu
Tercampak kembali kerimbun ilalang
Entah,,!!
Marahku pada siapa
Pada hujan?
Pada malam?
Pada hatiku?
Terdiam dalam resah yang kini tak berkesudahan
Tarikan nafas tak lagi beraturan
Marahku pada Entah!!
Apa aku harus berpulang?
Pada kesunyian dilembah hati yang lupa kujenguk lagi
Ataukah diam membatu berteman nyanyian jurang yang menggemakan kisah
Entah!!
DIPUNCAK MALAM ( Dimana Dirimu Yang Dulu )
terbentang malam
ku berada dipuncak kesendirian
tak lepas membayang ilusui siang
hanya senggal senggal nafas terbimbang
bekap ambigu bisu tanpa bersuara
berteman Abjad Tak Beraturan yang kutata
Asa dimana letak adil ku bertanya
Cinta hilang bersama mentari yang bersembunyi diufuk barat
keras membatu tetetes tak berbekas belas kasih
lontar lontar tepena aksara
dan jejak itu ada walau dimalam buta
dakilah tebing
dan temukan aku diatas menanti mu
kelu lidah serak serak enggan berteriak lagi
syait pun mati tiada arti lagi
penggal ...terpenggal diingat awal
saat rasa manis kita kenyam bersama
dawai hati saling melilit mesra hingga dipuncak asmara
dimana engkau yang dulu ?
yang memainkan melody lagu rindu malam
dengan bisik lirih manja sediakan pangkuan kepala untuk ku
hingga tak ada kata yang biasa aku ungkap
hanya dengus dengus nafas
dan amblas ku terbuai melayang diawang nirmawana dunia
tapi kini....
puncak itu tiada berarti
dan tundukku disini batu mengeras
sekeras hati tanpa rasa Mencinta lagi.....
dimana tanganmu yang katanya akan membelai rambutku
dalam pangkuanmu
terbentang malam
ku berada dipuncak kesendirian
tak lepas membayang ilusui siang
hanya senggal senggal nafas terbimbang
bekap ambigu bisu tanpa bersuara
berteman Abjad Tak Beraturan yang kutata
Asa dimana letak adil ku bertanya
Cinta hilang bersama mentari yang bersembunyi diufuk barat
keras membatu tetetes tak berbekas belas kasih
lontar lontar tepena aksara
dan jejak itu ada walau dimalam buta
dakilah tebing
dan temukan aku diatas menanti mu
kelu lidah serak serak enggan berteriak lagi
syait pun mati tiada arti lagi
penggal ...terpenggal diingat awal
saat rasa manis kita kenyam bersama
dawai hati saling melilit mesra hingga dipuncak asmara
dimana engkau yang dulu ?
yang memainkan melody lagu rindu malam
dengan bisik lirih manja sediakan pangkuan kepala untuk ku
hingga tak ada kata yang biasa aku ungkap
hanya dengus dengus nafas
dan amblas ku terbuai melayang diawang nirmawana dunia
tapi kini....
puncak itu tiada berarti
dan tundukku disini batu mengeras
sekeras hati tanpa rasa Mencinta lagi.....
dimana tanganmu yang katanya akan membelai rambutku
dalam pangkuanmu